diam kaku wajahmu seketika habisi kelam masa depan
tungku membutakan gelap malamku seketika sesak
dada memotong udara kursi meja hidangan pembuka
aku terkejut hampir menjadi dosa
potongan kata frase mu aku percaya seperti iman
sejenak disana lelapmu temaram
pisau-pisau aku merayap
empat seperlima belas
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar