Selasa, 18 Januari 2011

untitled


sepertinya matahari tak pernah punya masa kecil. dia tidak pandai main petak umpet.
atau memang dia terlalu sulit untuk menutupi sinarnya yg mahapendar.
... jadi bahkan sebelum tubuhnya nampakpun, sinarnya sudah tercecer luas di angkasa. ( Aisyah Khairunnisa )

faktanya adalah poto ini cuma buat ucup huahaha bisa dikunjungi di blognya http://queencup.blogspot.com/

lirik lagu "menjadi Indonesia" oleh efek rumah kaca


 ____________________________________ 

ada yang memar, kagum banggaku
malu membelenggu
ada yang mekar, serupa benalu
tak mau temanimu

lekas,
bangun tidur berkepanjangan
menyatakan mimpimu
cuci muka biar terlihat segar
merapikan wajahmu
masih ada cara menjadi besar

ada yang runtuh, tamah ramahmu
beda teraniaya
ada yang tumbuh, iri dengkimu
cinta pergi kemana?

memudakan tuamu
menjelma dan menjadi indonesia
____________________________________

lagu ini terdapat di album "kamar gelap"

Senin, 17 Januari 2011

kawan saya


ah saya sangat rindu kamu

melihat kamu


Foto ini menjadi menarik ketika elemen visual (lukisan) didalam foto 'ikut serta' menikmati foto tersebut, dengan latar belakang orang yg sedang melihat (pameran)
lukisan. cara 'melihat' dan 'dilihat' menjadi 'subject matter' didalam foto ini, mungkin ini 'frame' sederhana, tapi justru menjadi kekuatan foto ini.

Difoto ini fotografer (coba) menegasikan sebuah 'sudut pandang' 'melihat' dan 'dilihat' kepada audiens dengan 'perantara' lukisan muka gadis yang dipenuhi dengan
warna-warni bunga yang seakan2 'melihat' si fotografer sedang memotret 'dirinya' tapi ternyata lensa si fotografer juga 'melihat' orang di'frame' yg lain.

Buat saya soal 'sudut pandang' atau 'wacana' menjadi penting difoto ini, diantara banyak foto yang 'hanya' menyajikan tentang 'keindahan visual' semata tanpa ada
sesuatu yang ditawarkan, intinya penikmat foto diajak untuk tidak 'hanya' sekedar 'melihat'. (Awaluddin Arief)

bagi yang ngga setuju silahkan dicaci maki karya saya :)
salamsalto

Minggu, 16 Januari 2011

(sebagian) Foto Foto dari RRREC FEST

perkenalkan ini adalah acara RRREC FEST atau ruangrupa record fest

RRREC FEST - RUANGRUPA Music Festival merupakan salah satu bagian dari perayaan acara 10 Tahun ruangrupa, sekaligus juga menjadi pesta peluncuran perdana Ruru Records. Dengan dua panggung berbeda, stage-in dan stage-out, festival ini akan menampilkan band-band paling inspiratif dari beragam lintas genre: indie, pop, new wave, rock, experimental, electronic hingga hip hop. Stage-out area menawarkan suasana festival dengan tingkat keakraban sosial, bersatu dengan ruangrupa Lonely Market, sebuah pasar malam yang menjajakan barang kebutuhan tertier. Sedangkan Stage-in area menampilkan panggung yang dilengkapi dengan visual, tata lampu dan kamera untuk merekam aksi para musisi di panggung. Dokumentasi tersebut kemudian akan dirilis dalam bentuk DVD oleh ruangrupa Record. Ini adalah persembahan ruangrupa: memoir past-present-future. We are decade old!

begitu katanya di web www.ruangrupa.org

acara ini berlangsung tanggal 8 & 9 Januari 2011 lalu di galeri nasional, seperti yang dituliskan saya sebagai orang nan awam pun merasa tergiur untuk datang kesana, hari pertama saya pergi dengan teman-teman kampus saya (gerombolan ceritanya) dan hari kedua saya pergi dengan mucay teman saya dan disana janjian dengan wewenk.

hari pertama kejadian,
setelah bertarung dengan macet-macetnya Jakarta saya sampai di galeri nasional pas waktu maghrib dan dapat info bangkutaman akan naik panggung setelah break maghrib, oke mempersiapkan roll film dan kamera dan ini beberapa fotonya:

mas wahyu "acum" (bass) dan oom dedyk (drum)

hei saya seperti sudah akrab ya memanggil mereka dengan sebutan "mas" dan "oom" ah tak apa kan ya? siapa tau dengan sok dekat ini saya bisa jadi dekat beneran dengan mereka. (tertawa) (salto)

mas J. Irwin (gitar)

di saat jeda lagu dan biasanya mas wahyu "acum" bercerita di iringi backsound gitar dari mas Irwin yang sangat mentah dia hanya menggesekkan clipper ke senar, dan saya suka :)

 mas wahyu "acum", madava (keyboard)

untuk keyboardist yg satu ini temen saya sangat nge-fans sekali :D
saya juga sih -,- (mesem)


dan pada lagu terakhir Ode Buat Kota tumben-tumbennya mas wahyu "acum" sampai roboh di panggung. Wow itu keren sekali mas!

bangkutaman selesai, zeke khaseli berikutnya, tapi lho? mana zeke nya? yang naik adalah anak-anak muda yang main band lalu membawakan lagu dari sallaca zallaca milik zeke, namun itulah penampilan zeke khaseli dia sebagai VJ. malam itu, terlihat sebagian besar pengunjung berpindah menuju indoor stage karena kabar yang beredar the milo akan segera memulai membawa shoegaze disana, dan alhasil animo penonton yang banyak dan tempat yang terbatas menjadikan saya harus melihat mereka dari luar, ada yang "mistis" pada malam itu dan malam partama saya melihat the milo di Jakarta, sampai hujan turun kerumunan penonton di bibir pintu masuk pecah mencari tempat berteduh.

the milo selesai akan segera ada penutupan malam itu oleh the upstairs di indoor stage, saya yang posisinya menuju outdoor stage untuk melihat jalan surabaya yang sedang perform berpapasan dengan kawan kawan modern darling (sebutan untuk fans the usptairs) dan jadi teringat masa masa waktu sekolah jadinya, ah nostalgia.

melintas juga dihadapan saya seorang pedansa resah, seorang yang menjadi idola saya Jimi "danger" Multhazam dengan setelan jas hitam bercorak huruf alpabhet putih di dalamnya dan saya sangat menyesal ga minta foto dengan dia.

akhirnya the upstairs naik pentas membawakan 11 lagu ya sebelas lagu, pasti para modern darling dan saya puas ya pastinya sangat puas.


jimi multhazam (vocal)

andre idris (gitar)

beni ardriantoro (drum)

dan tak lupa lagu terakhir matraman dimainkan mungkin gatal sudah menjalar keseluruh tubuh jimi akhirnya mengobrak abrik kerumunan orang yang tadinya hanya goyang sedikit sedikit lalu kabur meninggalkan stage, seperti morrissey di video youtube, musik masih berjalan jimi sudah menghilang pandu fatoni yang mengisi kekosongan bass serta kekosongan nada nada synthesizer melompat ke arah penonton dan melakukan crowd surfing, wew! sangat ampuh sebagai penutup pentas malam itu.

hari kedua kejadian,
saya sampai di galeri nasional waktu ashar berangkat dengan mucay disana bertemu dengan wewenk (sekarang pacar saya) hari ini sengaja datang lebih cepat karena akan ada sejarah hari ini, melihat dari informasi leilani hermiasih aka. frau akan tampil malam ini di indoor stage.
acara dimulai lebih dulu oleh outdoor stage, the kucruts sebagai pembukanya


band new wave mentah masa pubertas kalo yang dituliskan di web ruangrupa, saya nge-fans sama vokalisnya hehe.

hery purnomo aka. omo kucruts

lagu pertama the kucruts membawakan "bukan propaganda" lagu dari bandempo, ciamik sekali untuk aksi pembuka, sambil melempar-lemparkan kertas kerlap kerlip nan lucu omo makin beraksi lagu kedua "dengkulku masa depanku" mengalun, penonton makin terpingkal ketika omo membawakan lagu "menikah karena kecelakaan" dan "cinta tak selamanya indah" ini band atau grup lawak sih? (salto)
ada kejutan di tengah tengah "killing an arab" milik the cure juga dibawakan oleh mereka sampai omo bertelanjang dada memperlihatkan setengah badannya itu, kalo ini bukan tempat umum dan hanya ada kita berdua mungkin dia sudah bugil *eh


lagu terakhir adalah "cinta waria" dan itu sangat mereka sekali, maksudnya dari segi musik bukan cinta terhadap kaum berganda itu.
puas terhibur dengan the kucruts, saya berkeliling melihat pameran di berbagai ruangan, dan anjing! keren-keren banget karya yang ada disini, yang paling nyelekit adalah "Laki-laki peminum darah datang bulan" (salto) masagung frigianto seperti di eksploitasi oleh seseorang disana yang saya tidak berani sebut namanya you-know-who lha pokonya.
karena tujuan awal kesini saya ingin melihat Frau maka sudah booking tempatlah saya di indoor stage dari acara dimulai yang dipandu MC. cabul dan perkasa bernama oomleo. penampilan pertama RRREC FEST indoor stage adalah L'alphalpha sangat berkesan sebagai pembuka "sedikit bicara, kami banyak berbicara melalui musik" celetuk vokalis

oomleo, pemuda berbakat dalam hal keluar-masuk dan cairan

lihat kan bagaimana enerjiknya dia? se-enerjik kunokini yang tampil setelah penampilan sang maestro gitar tanpa skill sir dandy yang dibantu oleh Yudishtira Mahendra dan ildo dari L'alphalpha. penampilan berikutnya kunokini yang tampil bersama ras muhammad dan iwan "jalan surabaya" memainkan musik instrumental khas Indonesia yang dipadu dengan rap, dancehall khas jamaica. yo man itu adalah penampilan yang sangat hebat man! membuat semua orang seakan tidak bisa diam dan ingin berjoget bersama.


kuno kini juga banyak membawa alat musik khas dari Indonesia, diantaranya gendang, suling bambu, sampai alat musik tiup dari papua yang maaf saya lupa akan namanya.

selesai kunokini penonton kekeuh berada di dalam tidak mau beranjak keluar, yang diluar pun menuntut masuk padahal paintia sudah meminta clear area untuk pengesetan alat musik selama 30 menit, namun tetap semua merasuk masuk dan untungnya ini bukan festival musik kelas teri yang mengundang band itu yang bergenre tersebut seperti yang kita sering lihat tiap pagi, semua penonton disini walaupun agak memaksa tapi masih menghargai panitia dan musik yang digelar disini. salut.

pengesetan alat sudah sempurna, sebuah piano merk roland yang dipanggil "Oscar" sudah ada di hadapan semua orang, lalu muncul sesosok gadis sederhana dengan tutur kata halus membawa secangkir teh hangat menyapa penonton dengan gugup.

Frau sudah ada di hadapan Oscar semua orang terdiam, semua orang menunggu dan "Im a sir" dimainkan. takjub senang wah pasti itu semua perasaan orang ketika menyaksikan frau, sebuah buah tangan manis dari negeri istimewa Yogyakarta


tanpa boleh ada nyala lampu flash dan cahaya yang redup saya harus mengabadikan ini dan untung berhasil walau angle masih amatir, "intensity intimately" jadi lagu kedua dilanjutkan dengan lagu baru berjudul "confidential" yang terdapat di album jogja istimewa 2010, sedikit berbincang frau yang lugu masih gugup dan sedikit mengeluarkan kata frau langsung memainkan lagu berikutnya "mesin penenun hujan" dan "sepasang kekasih yang bercinta diruang angkasa" milik melancholic bitch. ada kejadian lucu disini sewaktu motret saya bertemu senior saya di visual fotografi univ. budi luhur dia sekarang sudah kerja di tempo, orang yang hendak pulang kerumah baru minum seteguk air namun sudah dipanggil lagi untuk memotret di acara ini ya di acara ini, dan mungkin dia tidak suka dengan acara ini, maklum angkatan tua (salto) (ngakak).


lagu terakhir "glow" dibawakan oleh frau, penonton meminta lagi namun jadwal harus ditepati, frau pun meninggalkan panggung dan penonton berhamburan keluar menunggu pertunjukan selanjutnya whiteshoes & the couple company dan efek rumah kaca di indoor stage, serta racun kota yang sedang memulai pertunjukan neraka nan ugal ugalan di outdoor stage sebagai band penutup.

saya yang harus segera pulang karena besok uas di kampus serta mengantarkan mucay kerumahnya karena dia berjanji membelikan bensin untuk motor saya.

sekian terimakasih cerita dari RRREC FEST ruangrupa, segala keteledoran dan kekurang lengakapan mohon dimaafkan. (salamsalto)

terima kasih ruangrupa terima kasih kamera saya terima kasih bang jek yang ketemu di sana dan memberikan masukan.

Rabu, 05 Januari 2011

Kamera Pertama Saya


Sedikit bercerita, yang waktu itu saya sangat kepingin mempunyai kamera ketika teman saya Chiko memperlihatkan Fujika M-1 nya, sebuah kamera plastik yang sangat berjaya pada jamannya eumm.. saya lupa keluaran tahun berapa kamera itu yang jelas dia membelinya di pasar baru dengan kondisi cat ulang, tadinya kamera itu berwarna hitam entah atas usul siapa dan kenapa kamera itu menjadi kuning, namun menurut saya jadi sangat menarik. Terkesan kamera itu sangat - mainan - sekali.
Akibat rasa kepinginnya itu saya nekat aja bilang ke ibu saya yang notabene nya pada saat itu saya paling ga berani minta barang atau apapun ke dia. Padahal umur sudah 17 ke atas pada saat itu.

"Bu beliin kamera ya, yang kaya Chiko.. demen deh ngeliatnya"
"Yah kamera enteng kaya gitu mah ga bagus"
"Tapi Eja suka bu"

dialog setelah ini saya lupa.. :B

tiba-tiba maghrib nya Ibu saya memperlihatkan sebuah kamera yang bernama Ricoh GX-1.

"Waah ibu beli ?"
"Engga itu punya Bapak"

langsung serta merta tanpa ada aba-aba saya langsung salto + guling guling dari lantai 2 ke teras depan (ehm.. maaf, itu hanya imajinasi saya) langsung saya sms Chiko, mengabarinya dan dia mengatakan

"Wuih SELAMAT ja itu kamera jarang ada!!!"

makin senang saya makin rajin mandi makin sayang sama pacar (maaf ini imajinasi saya lagi :P)

tapi, ada kekurangannya pada saat itu, ya namanya juga kamera tua jamur dan debu ada dimana-mana tapi itu sangat mudah untuk dibersihkan, dengan 200ribu untuk biayanya. Mahal ya? ya memang segitu tarifnya dan itu awal mula saya kenal sama Fafi, seorang tionghoa pemilik kerajaan bisnis cuci-cetak dan sewa peralatan fotografi di kebayoran, menurut kabar sekitar doski yang terbaik.

awal mula punya kamera, awal mula belajar motret dan awal mula saya masuk ke klub fotografi anyar di kampus saya, Visual Fotografi.

dari motret yang buta sama segalanya (diafragma, speed, iso, light meter, dll) samapai yang sekarang masih buta juga (dalam hal light meter, dll) dari foto yang jelek sampai yang sekarang belom bagus-bagus saya tetap menikmati dan menghargai fotografi.

oke saya bukan orang yang bisa bicara banyak soal fotografi tapi ada satu yang saya yakin di fotografi, seperti kata Abbas (fotografer dari Magnum Photos)"My photography is a reflection, which comes to life in action and leads to meditation. Spontaneity - the suspended moment - intervenes during action, in the viewfinder."

Salam Motret ;)
dan terima kasih juga untuk Chiko untuk info-info yang dia berikan


Narsis dikit ya


Ini Fujika M-1 milik Frisco Heriyanto (Chiko)

Ini Ricoh GX-1 dengan Lampu Flash milik Chiko :)

Ini Chiko (maaf agak under ya ko)

dan ini adalah contoh foto hasil Ricoh GX-1, selamat menikmati dan sangat boleh di kritik :)



Zeke Khaseli

Madava

BAHAGIA

SEPELE

SENANG

SEBEL

BETE

Ilustrasi untuk cemprut