Perkenalkan Arrington de Dionyso bekas personil band Old Time Relijun yang kini bersolo karir sering tampil dengan dengan nama panggung atau maupun nama band Malaikat Dan Singa dan Suara Naga, Malaikat Dan Singa adalah proyek musiknya yang terinspirasi oleh musik etnis Indonesia seperti Kuda Lumping, Reog, Jaipong dan Dolala. Seluruh lirik lagu ditulis dan dinyanyikan dalam bahasa Indonesia. (itulah teks yang saya ambil untuk pengenalan dari wastedrockers sang penyelenggara acara Jakarta Noise Fest dari volume satu sampai sekarang ini volume ketiga) Acara yang berada di wilayah "Bronk" -bagi saya yang jarang sekali kesana- di Bara Futsal Blok M Jakarta Selatan ini seru dan pecah dengan dihadirkannya pengisi acara yang lain, tapi saya hanya sanggup dan di sanggup-sanggupin untuk memotret Malaikat Dan Singa saja karena stage dan spesifikasi kamera yang memungkinkan, inilah foto-fotonya.
Dalam penampilannya disini, Arrington de Dionyso turut dibantu oleh Wukir Suryadi seorang musisi tradisional asal Malang yang membuat alat musik sendiri yang ia beri nama "Bambuwukir" dan ia tergabung juga dengan Senyawa sebuah grup musik mahabahaya dari Yogyakarta yang juga tampil di acara ini.
catatan kecil yang mungkin berguna bagi saya dan untuk anda :
Jakarta Noise Fest adalah acara gelap-gelapan sediakan lampu flash kalian tapi kalo kebanyakan bisa bikin pusing juga :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar